5 Cara Efektif Mencegah Stunting pada Anak

Tanggal:

2021-12-13

Jam:

05:39:25

Remaja Bergerak – Malnutrisi didefinisikan sebagai kekurangan, kelebihan atau ketidakseimbangan asupan gizi. Menurut World Wide Organization (WHO), malnutrisi selama masa kanak-kanak merupakan ancaman paling mematikan bagi kesehatan masyarakat secara global. Malnutrisi pada masa kanak-kanak dapat memiliki berbagai efek jangka panjang, termasuk kelemahan dalam kinerja fisik, kognitif dan psikologis. Malnutrisi juga menyebabkan stunting.

Stunting adalah suatu kondisi dimana seseorang pendek atau kerdil. Biasanya karena faktor hormonal atau genetik, berbeda dengan stunting. Stunting adalah kondisi seseorang yang pendek karena kekurangan gizi jangka panjang atau jangka panjang, bukan karena faktor hormonal atau genetik. Indonesia berada pada posisi ke-5 dengan penderita stunting terbanyak di dunia.

Masa kanak-kanak adalah waktu yang tepat untuk membangun pola makan yang lebih baik. Selain menyebabkan stunting, stunting juga dapat menyebabkan perkembangan otak yang tidak sempurna yang berakibat pada terhambatnya perkembangan kognitif dan IQ anak. Anak stunting memiliki IQ yang 5-10 poin lebih rendah dari anak normal. Hal ini tentu menjadi perhatian karena anak merupakan generasi penerus bangsa yang menjadi harapan cita-cita dan tujuan bangsa Indonesia. Berikut cara mencegah stunting pada anak:

Berikan ASI Selama 6 Bulan Pada Bayi

Dengan memberikan ASI secara rutin selama 6 bulan pada bayi maka akan berpeluang untuk mengurangi stunting pada anak karena ASI mengandung zat gizi mikro dan makro. Selain kandungan gizi makro dan mikro, ASI juga mengandung protein Whey dan Kolostrum yang dapat meningkatkan kekebalan bayi yang rentan agar selalu sehat. Oleh karena itu, para ibu disarankan untuk tetap menyusui anaknya secara rutin selama 6 bulan.

Penuhi Kebutuhan Gizi Sejak Hamil

Untuk mencegah stunting dini, ibu hamil dihimbau untuk selalu memenuhi kebutuhan gizi. Dalam hal ini, ibu hamil disarankan untuk mengonsumsi makanan atau suplemen yang sehat dan bergizi yang direkomendasikan oleh dokter. Jika Anda memiliki nutrisi yang cukup, ibu hamil harus secara teratur mengunjungi dokter atau bidan untuk memeriksa kondisi kehamilannya.

Monitor Perkembangan Anak

Orang tua didorong untuk memantau kondisi bayinya secara teratur dari tinggi hingga berat badan. Selain itu, orang tua dihimbau untuk membawa anak secara rutin mengunjungi posyandu atau klinik anak setempat agar dapat mengetahui gejala awal stunting dan juga cara pencegahannya.

Dukung Pemberian ASI Dengan Makanan Pendamping Sehat

Saat bayi berusia lebih dari 6 bulan, ibu bisa memberikan makanan pendamping atau makanan pendamping. Pastikan makanan yang Anda pilih dapat memenuhi nutrisi makro dan mikro yang sebelumnya berasal dari ASI. Di sisi lain, ibu harus berhati-hati dalam memilih produk tambahan tersebut. Jika Anda mengalami kondisi yang tidak menyenangkan setelah mengonsumsi makanan padat ini, disarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter.

Selalu Jaga Kebersihan Lingkungan

Dalam bermain, terkadang anak kurang memperhatikan tingkat kebersihan lingkungan. Di sisi lain, anak-anak sangat rentan terhadap penyakit. Dalam hal ini peran orang tua harus aktif untuk selalu membersihkan area bermain anak dan selalu memantau anak. Salah satu pemicu stunting adalah diare yang disebabkan oleh paparan produk limbah yang masuk ke dalam tubuh. Diharapkan untuk selalu membersihkan area bermain anak secara rutin.